Aku berkaca
Pada bingkai hijau sekat jendela
Terpantul
Sosokku dengan mata sembab
Meringis menahan perih dengan sebab
Aku terpaku
Bertanya mengapa begitu
Sementara saja
Senyum masih terukir
Air mata tidak mengalir
Kenapa ?
Tidakkah aku menyadarinya ?
Ternyata
Begitu sangat aku menderita
Luka tersimpan, tumpuk menumpuk
Tertutup simpul senyum
Berpura-pura tak merasa
“Maaf, kau harus ku siksa”
Kecap kataku
Mengusap kaca
Yogyakarta,
30 September 2019