BLANTERVERIONv101
TEMPLATEVERIONv101

Menulis dari Sudut Pandang Terdistorsi, Cara Bikin Karakter yang Unik dan Memikat

Kembang Wae
Image

Menciptakan karakter yang melihat dunia dari sudut pandang yang salah atau terdistorsi bukan cuma bikin cerita jadi lebih menarik, tapi juga menantang kemampuan penulis untuk mendalami psikologi tokohnya. Karakter dengan perspektif semacam ini memberikan warna dan konflik yang lebih kompleks dalam narasi.

1. Memahami Arti Perspektif yang Salah

Perspektif yang salah bisa berarti karakter melihat realitas dengan cara yang bias, keliru, atau dipengaruhi oleh pengalaman traumatis, kepercayaan keliru, atau kondisi psikologis tertentu. Ini bukan sekadar kesalahan biasa, tapi pandangan dunia yang membentuk tindakan dan keputusan mereka.

2. Menggali Latar Belakang Penyebab Perspektif Terdistorsi

Biasanya, sudut pandang salah muncul dari latar belakang karakter, misalnya masa lalu penuh trauma, pengaruh lingkungan yang negatif, atau kesalahpahaman yang dalam. Menggali alasan ini bikin karakter terasa lebih realistis dan manusiawi.

3. Konflik Internal dan Eksternal yang Kuat

Karakter dengan sudut pandang yang salah sering menghadapi konflik batin yang intens karena berusaha menyesuaikan pemahaman dirinya dengan realitas yang sebenarnya berbeda. Konflik eksternal muncul saat mereka berinteraksi dengan dunia nyata yang tidak sesuai dengan pandangan mereka.

4. Gunakan Sudut Pandang Ini untuk Membangun Ketegangan Cerita

Kesalahpahaman atau pandangan yang keliru bisa menciptakan momen-momen penuh ketegangan. Pembaca diajak untuk terus menebak, merasa cemas, atau bahkan bersimpati dengan karakter yang terjebak dalam pandangan yang salah.

5. Memanfaatkan Narasi Tidak Terpercaya (Unreliable Narrator)

Sudut pandang yang salah seringkali membuat karakter sebagai narator yang tidak dapat dipercaya. Teknik ini bikin cerita jadi lebih dinamis dan memberikan lapisan misteri yang membuat pembaca penasaran.

6. Menghadirkan Perubahan Perspektif sebagai Puncak Cerita

Perjalanan karakter yang akhirnya menyadari sudut pandangnya keliru atau berubah karena pengalaman tertentu adalah bagian yang sangat menarik. Momen pencerahan ini bisa jadi klimaks emosional cerita.

7. Perhatikan Bahasa dan Gaya Penulisan

Bahasa yang digunakan bisa mencerminkan ketidaktepatan pandangan karakter, misalnya kalimat yang ambigu, penuh keraguan, atau berulang-ulang menunjukkan kebingungan dan distorsi cara berpikirnya.

8. Hindari Stereotip dan Berikan Kompleksitas

Jangan membuat karakter dengan sudut pandang salah jadi klise atau sekadar lucu. Berikan kompleksitas psikologis agar mereka terasa hidup dan pembaca bisa merasakan pergolakan batin mereka.

Karakter dengan perspektif yang salah memang menantang untuk ditulis, tapi justru itulah yang membuat cerita jadi lebih hidup dan penuh warna. Dengan memahami psikologi dan latar belakang mereka, dunia dalam cerita jadi semakin menarik dan tak terduga.

Image
Image

Comments

BLANTERVERIONv101