1. Sumber Kepercayaan Diri
Fixed mindset percaya kemampuan dan bakat adalah
bawaan yang tidak bisa diubah. Sebaliknya, growth mindset meyakini
potensi bisa berkembang lewat usaha dan pembelajaran terus‑menerus.
2. Respons terhadap Tantangan
Pada fixed mindset, tantangan terasa mengancam dan cenderung
dihindari. Sedangkan growth mindset menyambutnya sebagai kesempatan untuk
tumbuh dan memperluas kemampuan diri.
3. Sikap terhadap Kegagalan
Fixed mindset melihat kegagalan sebagai bukti keterbatasan
diri. Growth mindset justru melihat kegagalan sebagai umpan balik berharga dan
pijakan untuk mencoba strategi baru .
4. Pandangan soal Usaha
Pendekatan fixed mindset memandang usaha sebagai sinyal
ketidakmampuan. Sebaliknya, growth mindset menganggap usaha itu esensial untuk
berkembang dan memperkuat kemampuan otak.
5. Sikap terhadap Umpan Balik
Fixed mindset sering menolak koreksi karena takut merasa
gagal. Growth mindset justru mencari masukan, mengolahnya, dan menjadikannya
landasan perbaikan diri .
6. Sikap terhadap Pencapaian Orang Lain
Jika fixed mindset mudah iri atau membandingkan diri
negatif, growth mindset mampu melihat kesuksesan orang lain sebagai motivasi
untuk belajar dan berkembang.
7. Tujuan Hidup dan Proses
Dalam fixed mindset, tujuan utamanya adalah membuktikan
kemampuan. Growth mindset lebih fokus pada proses belajar dan pengembangan diri
berkelanjutan.
8. Akar Sejak Dini
Sejak anak‑anak, pujian berfokus pada bakat (bakat alami)
cenderung menghasilkan fixed mindset. Sedangkan pujian untuk usaha dan strategi
membentuk growth mindset yang sehat.
Kenapa Hal Ini Relevan
- Transisi
kuliah, pekerjaan, dan membentuk identitas membuka momen penting membangun
mindset pro‑growth.
- Growth
mindset memperkuat ketahanan saat menghadapi kegagalan, misalnya di dunia
kerja atau saat mengejar passion.
- Kunci
memasuki dunia profesional adalah terus belajar—di sinilah mindset
berkembang menjadi aset berharga.
Menerapkan growth mindset bukan proses sekali jadi. Mulailah
dengan menambahkan kata “ yet ” pada kalimat yang terasa negatif, mengubah
“gagal” menjadi “belum berhasil”—langkah kecil ini sudah mencerminkan
pergeseran cara pandang yang kuat. Saat cara berpikir mulai berubah, peluang
tumbuh terbuka lebih lebar.